"KETIKA LOYALITAS TAK DIRESTUI"

Senin, 27 Januari 2014

Sungguh sangat tak adil bila mereka menilai kehidupanku sebagai supporter adalah sebuah tindakan atau pilihan yang "BURUK", mungkin dalam benaknya supporter hanyalah kumpulan manusia tak berguna yang hanya bisa membuat keributan, dan masalah dengan citra negatif yang melekat ditubuhnya. Ya..
Aku adalah seorang supporter sebuah club kecil yang notabene belum mempunyai nama populer di dunia bola dalam negeri ataupun luar negeri. Namun rasa kecintaan terhadap daerah dan mendunianya Olahraga sepak bola membuatku tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga supporter kotaku ini. Aku banyak belajar arti kekeluargaan, berbagi, dan bentuk loyalitas yang sebenarnya tak kudapatkan dalam Lembaga Pendidikan manapun. Namun ku tak mengerti apa yang ada dipikiran orang tuaku yang tak mengijinkanku untuk bebas memilih jalan ini. Mereka menentang keras aku masuk ke dunia ini, dunia yang lebih mengajarkanku nilai-nilai hidup. Dunia yang telah memberikanku pengalaman hidup baik suka ataupun duka. Aku sebagai anak mengerti apa yang mereka rasakan ketika ku memilih menjadi supporter, Khawatir, Cemas dan takut itulah yang mungkin dirasakan mereka sebagai orang tua. Namun larangan itu justru malah membuatku lebih semangat untuk membuktikannya "Ini Loh duniaku, Ini loh keluarga kedua ku yang selama ini mengajarkanku arti Persaudaraan." Mengumpat, tak ijin bahkan berbohong sekalipun aku lakukan untuk dapat berangkat mendukung tim kesayanganku. Entahlah mau sampai kapan aku lakukan ini, mungkin sampai mereka mengerti kalau SUPPORTER adalah DUNIAku dan aku senang bisa menjadi bagian orang yang beruntung, orang yang bisa merasakan arti keindahan persaudaraan.



sempat ku berpikir, apakah aku DOSA menjadi seorang Supporter? Apakah aku salah memilih hidupku ini???
ah tidak juga, menjadi seorang supporter bukanlah sebuah pilihan yang "NISTA" di Muka bumi bahkan dimata TUHAN sekalipun. Karena tak semua orang bisa dan mengerti jalan hidup supporter, arti KEKELUARGAAN, LOYALITAS dan TOTALITAS dalam hidup Supporter. Kekerasan, Keributan serta aksi kriminal yang dilakukan oleh para supporter dijadikan sebuah patokan mati yang menjudge sebuah supporter dipandang rendah. Apakah mereka tau dalam kami ada keterikatan persaudaraan yang besar? apakah mereka paham apa yang mereka pandang hina adalah sebuah kelas yang mengajarkan arti SETIA, dan KEKELUARGAAN?? Bahkan kelompok yang dianggap tak berguna ini-pun juga masih sering melakukan aksi-aksi sosial di masyarakat.. Apa kalian menilainya juga??

"Kau Takkan mengerti kami, jika kau bukan salah satu bagian dari kami." ... sebuah kalimat celotehan kelompok ultras yang ingin menunjukan bahwa apa yang Kalian pandang, belum tentu sama dengan apa yang ada didalamnya. Kapan terakhir kalian menyanyikan lagu INDONESIA RAYA (National Anthem) ? kapan teraakhir kalian mengubah atribut kalian dengan identitas negara kalian ? dan Kapan kalian mengelu-elukan yel yel tentang perjuangan bagi negara kalian? aku rasa kalian hanya bisa menghardik kami tanpa melihat dan menilai kehidupan kami terlebih dulu.
Entahlah sesaat kubenci mereka ketika mereka membahas dan menjelek-jelekkan dunia supporter didepanku, dan menjudge supporter sebagai kumpulan manusia tak berguna.. Aku hanya bisa tersenyum manis mendengarnya dan kan ku luapkan emosiku di tempat sakralku untuk berteriak selantang mungkin mendukung tim pujaanku.
"our parents, girls, police, school teachers, bosses... they all often have zero tolerance to our way of life... but who cares!"
ULTRAS - THE WAY OF LIFE!

0 komentar:

Posting Komentar